KATA
PENGANTAR
Puji
Dan Syukur Penulis Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Yang Telah
Memberikan Rahmat Taufik Dan Hidayah – Nya Sehingga Penulisan Makalah Ini Dapat
Terselesaikan Tepat Pada Waktunya.
Makalah
Saya Ini Berjudul “Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro “ Penulis Menyadari Banyak
Kekurangan Dalam Penulisan Makalah Ini, Itu Dikarenakan Kemampuan Penulis Yang
Terbatas. Namun Berkat Bantuan Dan Dorongan Serta Bimbingan Dari Dosen Pembimbing
Serta Berbagai Bantuan Dari Berbagai
Pihak, Akhirnya Pembuatan Makalah Ini Dapat Terselesaikan Tepat Pada Waktunya.
Penulis
Berharap Dengan Penulisan Makalah Ini Dapat Bermanfaat Khususnya Bagi Penulis
Sendiri Dan Bagi Para Pembaca Pada Umumnya Serta Semoga Dapat Menjadi Bahan
Pertimbangan Dan Meningkatkan Prestasi Dimasa Yang Akan Datang.
Wassalam,
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR
ISI
................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah...............................................................................
1
C. Tujuan
Penulisan.................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
1. Ekonomi
Mikro ................................................................................ 3
A.
Pengertian Ekonomi Mikro .......................................................... 3
B.
Tujuan Ekonomi Mikro.................................................................
3
C.
Pokok Persoalan Yang Dihadapi Oleh
Ekonomi Mikro............... 4
D.
Penerapan Ekonomi Mikro............................................................
8
E.
Konsep Fudamental Dalam Ekonomi Mikro................................ 9
2. Ekonomi
Makro .................................................................................
A.
Pengertian Ekonomi Makro ........................................................ 10
B.
Pokok Persoalan Yang Dihadapi Oleh
Ekonomi Mikro ............. 10
C.
Asal Mula Konsep-konsep Ekonomi Makro................................ 11
3. Perbedaan
Ekonomi Mikro Dan Ekonomi Makro ...................... 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
....................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................ 13
BAB
I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Ekonomi
makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan.
Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga
(household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk
menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti
pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan
neraca yang berkesinambungan.
Hingga
1930 sebagian besar analisis ekonomi terfokus pada industri dan perusahaan.
Ketika terjadi Depresi Besar pada tahun 1930-an, dan dengan perkembangan konsep
pendapatan nasional dan statistik produk, bidang ekonomi makro mulai
berkembang. Saat itu, gagasan-gagasan yang terutama berasal dari John Maynard
Keynes, yang menggunakan konsep aggregate demand untuk menjelaskan fluktuasi
antara hasil produksi dan tingkat pengangguran, sangat berpengaruh dalam
perkembangan bidang ini. Keynesianisme didasarkan pada gagasan-gagasannya.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
Pengertian dari Ekonomi Mikro, tujuannya dan Persoalan apa yang dihadapi oleh
Ekonomi Mikro, serta Bagaimana Penerapan Ekonomi Mikro dan Konsep dalam Ekonomi
Mikro ?
2. Apa
pengertian dari Ekonomi Makro, Pokok Persoalan yang dihadapi , Asal Mula Konsep
Ilmu Ekonomi Makro ?
3. Apa
Perbedaan dari Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro ?
C. Tujuan
Penulisan
1. Mengetahu
Pengertian dari Ekonomi Mikro, tujuanya dan Persoalan yang dihadapi dalam
Ekonomi Mikro serta Menjelaskan Penerapan Ekonomi Mikro dan Konsep Ekonomi
Mikro.
2. Mengetahui
Pengertian dari Ekonomi Makro, Pokok Persoalan yang dihadapi, serta mengetahui
Asal Mula Konsep Ilmu Ekonomi Makro.
3. Mengetahui
Perbedaan Antara Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Ekonomi Mikro
A.
Pengertian Ekonomi Mikro
Ilmu
ekonomi mikro (mikro ekonomi) adalah cabang dari ilmu
ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan
harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang
diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan
perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan
jasa, yang akan menentukan harga, dan bagaimana harga, pada gilirannya,
menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu
yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama
individu lainnya di
pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi bahwa
semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).

B.
Tujuan Ekonomi Mikro
Salah
satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisis pasar beserta
mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi
dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro
menganalisis kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi
hasil yang efisien serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan
bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang
penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general
equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam
situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori
permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan
mengenaielastisitas produk dalam sistem pasar.
C.
Pokok Persoalan Yang Dihadapi Oleh
Ekonomi Mikro
Dalam ekonomi mikro,
permasalahan yang dihadapi yaitu:
a.
Harga pasar
b.
Segmentasi pasar
c.
Distribusi dan pasar
d.
Kegagalan pasar
Dalam
ekonomi mikro, istilah “kegagalan pasar” tidak berarti bahwa sebuah pasar tidak
lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah situasi dimana
sebuah pasar efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang dan
jasa ke konsumen. Ekonom normalnya memakai istilah ini pada situasi dimana
inefisiensi sudah dramatis, atau ketika disugestikan
bahwa institusi non pasar akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi
lain, pada konteks politik, pemegang modal atau saham menggunakan istilah
kegagalan pasar untuk situasi saat pasar dipaksa untuk tidak melayani
“kepentingan publik”, sebuah pernyataan subyektif yang biasanya dibuat dari
landasan moral atau sosial.
Empat
jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah :
§ Monopoli atau
dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar dimana “sebuah”
pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada harga atau keluaran.
Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa dikurangi dengan menggunakan undang-undang
anti-trust
§ Eksternalitas,
dimana terjadi dalam kasus dimana “pasar tidak dibawa kedalam akun dari akibat
aktivitas ekonomi di dalam orang luar/asing.” Ada eksternalitas positif dan
eksternalitas negative. Eksternalitas positif terjadi dalam kasus seperti
dimana program kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan publik.
Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan menimbulkan polusi
udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi
dari pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan menggunakan hak properti
untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk menerima akibat dari usaha
ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya.
§ Barang
publik seperti pertahanan nasional dan kegiatan
dalam kesehatan publik seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya,
jika membasmi sarang nyamuk diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih
sedikit sarang yang mungkin akan dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik
dari barang publik, negara biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan
semua penduduk untuk membayar pada barang publik tersebut (berkaitan dengan
pengetahuan kurang dari eksternalitas positif pada pihak ketiga/kesejahteraan
sosial).
§ Kasus
dimana terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian (informasi
yang inefisien). Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari
transaksi memiliki informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain.
Biasanya para penjual yang lebih tahu tentang produk tersebut daripada sang
pembeli, tapi ini tidak selalu terjadi dalam kasus ini. Contohnya, para pelaku
bisnis mobil bekas mungkin mengetahui bagaimana mobil tersebut telah digunakan
sebagai mobil pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi pembeli.
Contoh dimana pembeli memiliki informasi lebih baik dari penjual merupakan
penjualan rumah atau vila, yang mensyaratkan kesaksian penghuni sebelumnya.
Seorang broker real estate membeli rumah ini mungkin memiliki informasi lebih
tentang rumah tersebut dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan. Situasi
ini dijelaskan pertamakali oleh Kenneth J. Arrowdi artikel seminar tentang
kesehatan tahun 1963 berjudul “ketidakpastian dan Kesejahteraan Ekonomi dari
Kepedulian Kesehatan, ” di dalam American Economic Review. George
Akerlof kemudian menggunakan istilah informasi asimetris pada karyanya
ditahun 1970 The Market for Lemons. Akerlof menyadari bahwa, dalam
pasar seperti itu, nilai rata-rata dari komoditas cenderung menurun,
bahkan untuk kualitas yang sangat sempurna kebaikannya, karena para pembelinya
tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah produk yang mereka beli akan menjadi
sebuah “lemon” (produk yang menyesatkan).
e.
Biaya peluang
Walaupun
biaya peluang (opportunity cost) kadang-kadang sulit untuk dihitung,
efek dari biaya peluang sangatlah universal dan nyata pada tingkat perorangan.
Bahkan, prinsip ini dapat diaplikasikan kepada semua keputusan, dan bukan hanya
bidang ekonomi. Sejak kemunculannya dalam karya seorang
ekonom Jerman bernama Freidrich von Wieser, sekarang biaya
peluang dilihat sebagai dasar dariteori nilai marjinal.
Biaya
peluang merupakan salah satu cara untuk melakukan perhitungan dari sesuatu
biaya. Bukan saja untuk mengenali dan menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga
mengenali cara alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang
sama. Keuntungan yang akan hilang sebagai akibat dari alternatif
terbaik lainnya; adalah merupakan biaya peluang dari pilihan pertama.
Sebuah contoh umum adalah seorang petani yang memilih mengolah pertaniannya
dibandingkan dengan menyewakannya ke tetangga. Maka, biaya peluangnya adalah
keuntungan yang hilang dari menyewakan lahan tersebut. Dalam kasus ini, sang
petani mungkin mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari
pekerjaan yang dilakukannya sendiri. Begitu juga dengan
memasuki universitas dan mengabaikan upah yang akan diterima jika
memilih menjadi pekerja, yang dibanding dengan biaya pendidikan, buku, dan
barang lain yang diperlukan (sebagai biaya total dari kehadirannya di
universitas). Contoh lainnya ialah biaya peluang dari melancong
ke Bahamas, yang mungkin merupakan uang untuk pembayaran cicilan rumah.
Perlu
diingat bahwa biaya peluang bukanlah jumlah dari alternatif
yang ada, melainkan lebih kepada keuntungan dari suatu pilihan alternatif yang
terbaik. Biaya peluang yang mungkin dari keputusan sebuah kota membangun rumah
sakit di lahan kosong, merupakan kerugian dari lahan untuk gelanggang
olahraga, atau ketidakmampuan untuk menggunakan lahan menjadi
sebuah tempat parkir, atauuang yang bisa didapat dari menjual lahan
tersebut, atau kerugian dari penggunaan-pengguaan lainnya yang
beragam – tapi bukan merupakan agregat dari semuanya (ditotalkan). Biaya
peluang yang sebenarnya, merupakan keuntungan yang akan hilang dalam jumlah
terbesar di antara alternatif-alternatif yang telah disebutkan tadi.
Satu
pertanyaan yang muncul dari ini ialah bagaimana menghitung keuntungan dari
alternatif yang tidak sama. Kita harus menentukan sebuah nilai uang yang
dihubungkan dengan tiap alternatif untuk memfasilitasi pembandingan dan
penghitungan biaya peluang, yang hasilnya lebih-kurang akan menyulitkan untuk
dihitung, tergantung dari benda yang akan kita bandingkan. Contohnya, untuk
keputusan-keputusan yang melibatkan dampak lingkungan, nilai uangnya sangat
sulit untuk dihitung karena ketidakpastian ilmiah. Menilai kehidupan seorang
manusia atau dampak ekonomi dari tumpahnya minyak di Alaska, akan melibatkan
banyak pilihan subyektif dengan implikasi etisnya.
f.
Harga maksimum(price) dan harga
minimum(floor price)
g.
Penawaran dan permintaan
Teori penawaran
dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar
persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di
dalam pasar, dan tidak satupun di antara mereka memiliki kapasitas untuk
memengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi
di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik
pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga. Seringkali,
dibutuhkan analisis yang lebih mendalam untuk memahami persamaan
penawaran-permintaan terhadap suatu barang. Bagaimanapun, teori ini bekerja
dengan baik dalam situasi yang sederhana.
Ekonomi
arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi apriori bahwa
pasar lebih disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya. Bahkan, banyak
analisis telah dilakukan untuk membahas beragam kasus yang disebut “kegagalan
pasar”, yang mengarah pada alokasi sumber daya yang suboptimal, bila ditinjau
dari sudut pandang tertentu (contoh sederhananya ialah jalan tol, yang
menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi tidak langsung menguntungkan
mereka untuk membiayainya). Dalam kasus ini, ekonom akan berusaha untuk mencari
kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di bawah kendali
pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna pasar
untuk bertindak sesuai norma konsisten dengan kesejahteraan optimal, atau
dengan membuat “pasar yang hilang” untuk memungkinkan perdagangan efisien
dimana tidak ada yang pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dipelajari di
bidang tindakan kolektif. Harus dicatat juga bahwa “kesejahteraan optimal”
biasanya memakai norma Pareto, dimana dalam aplikasi
matematisnya efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dengan norma
utilitarian dalam sisi normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan
kolektif, disebut pilihan masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi
positif (ekonomi mikro) dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan
para ekonom dan teorinya.
Permintaan
untuk berbagai komoditas oleh perorangan biasanya disebut sebagai hasil dari
proses maksimalisasi kepuasan. Penafsiran dari hubungan antara harga dan
kuantitas yang diminta dari barang yang diberi, memberi semua barang dan jasa
yang lain, pilihan pengaturan seperti inilah yang akan memberikan kebahagiaan
tertinggi bagi para konsumen.
D.
Penerapan Ekonomi Mikro
Ekonomi
mikro yang diterapkan termasuk area besar belajar, banyak di antaranya
menggambarkan metode dari yang lainnya.Regulasi dan organisasi
industri mempelajari topik seperti masuk dan keluar dari firma, inovasi,
aturan merek dagang. Hukum dan Ekonomi menerapkan prinsip ekonomi
mikro ke pemilihan dan penguatan dari berkompetisi dengan rezim legal dan
efisiensi relatifnya.Ekonomi Perburuhan mempelajari upah, kepegawaian, dan
dinamika pasar buruh. Finansial publik (juga dikenal dengan ekonomi
publik) mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan kebijakan pengeluaran
dan efek ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya, program asuransi
sosial). Ekonomi kesehatan mempelajari organisasi dari sistem
kesehatan, termasuk peran dari pegawai kesehatan dan program asuransi
kesehatan.
Politik
ekonomi mempelajari peran dari institusi politik dalam menentukan
keluarnya sebuah kebijakan. Ekonomi kependudukan, yang mempelajari
tantangan yang dihadapi oleh kota-kota, seperti gepeng, polusi air dan udara,
kemacetan lalu-lintas, dan kemiskinan, digambarkan dalam geografi kependudukan
dan sosiologi. Finansial Ekonomi mempelajari topik seperti struktur
dari portofolio yang optimal, rasio dari pengembalian ke modal, analisis
ekonometri dari keamanan pengembalian, dan kebiasaan finansial korporat.
Bidang Sejarah ekonomi mempelajari evolusi dari ekonomi dan institusi
ekonomi, menggunakan metode dan teknik dari bidang ekonomi, sejarah, geografi,
sosiologi, psikologi dan ilmu politik.
E.
Konsep Fudamental Dalam Ekonomi
Mikro
Hal-hal yang mendasari
ilmu ekonomi mikro yaitu:
- Teori konsumsi
- Teori produksi dan harga
- Kesejahteraan ekonomi
- Organisasi industeri
- Kegagalan pasar
- Perdagangan internasional
- Metodologi
2.
Ekonomi Makro
A.
Pengertian Ekonomi Makro
Ilmu
Ekonomi makro mempelajari variabel-variabel
secara agregat Ekonomi (keseluruhan).Variabel-variabel tersebut ANTARA Lain:
pendapatan pendidikan nasional, kesempatan Kerja Dan atau pengangguran, jumlah
CORPORINDO distributes, Laju inflasi, pertumbuhan Ekonomi, maupun tanggal
tersebut pembayaran Internasional. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi
yang memengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar.
Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi
target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga,
tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
B.
Pokok Persoalan Yang Dihadapi Oleh
Ekonomi Mikro
Ilmu
Ekonomi makro mempelajari masalah-masalah Ekonomi Utama sebagai berikut:
Sejauh
mana berbagai Sumber Daya telah dimanfaatkan di dalam lingkungan kegiatan
Ekonomi. Apabila seluruh Sumber Daya telah dimanfaatkan Suami keadaan
disebutkesempatan kerja penuh . Sebaliknya Bila Masih ADA
Sumber Daya Yang Belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan di
bawah kerja atau terdapat pengangguran / Belum berada PADA Posisi
kesempatan Kerja Penuh.
Sejauh
mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di Kepemilikan
Modal moneter. Apabila Diskonto CORPORINDO cenderung menurun dalam Jangka
Panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
Sejauh
mana perekonomian mengalami pertumbuhan Dan pertumbuhan tersebut disertai
Mencari Google Artikel Baru Distribusi pendapatan Yang membaik ANTARA
pertumbuhan Ekonomi Dan pemerataan dalam Distribusi pendapatan terdapat trade
off maksudnya Bila Yang Satu membaik Yang Lainnya cenderung memburuk.
C.
Asal Mula Konsep-konsep Ekonomi
Makro
Hingga
1930 sebagian besar analisis ekonomi terfokus pada industri dan perusahaan.
Ketika terjadi Depresi Besar pada tahun 1930-an, dan dengan perkembangan konsep
pendapatan nasional dan statistik produk, bidang ekonomi makro mulai
berkembang. Saat itu, gagasan-gagasan yang terutama berasal dari John Maynard
Keynes, yang menggunakan konsep aggregate demand untuk menjelaskan
fluktuasi antara hasil produksi dan tingkat pengangguran, sangat berpengaruh
dalam perkembangan bidang ini. Keynesianisme didasarkan pada
gagasan-gagasannya.
3. Perbedaan
Ekonomi Mikro Dan Ekonomi Makro

§ Ekonomi
Mikro: Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja).
§ Ekonomi
Makro: Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)

§ Ekonomi
Mikro: Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya
permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar,
penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan.
§ Ekonomi
Makro: Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan.Contohnya pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi,
inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.

§ Ekonomi
Mikro: Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya
agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
§ Ekonomi
Makro: Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi
terhadap perekonomian secara keseluruhan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Ekonomi
Makro
Ekonomi
Makro, mengkaji mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat
(keseluruhan). Variabel-variabel yang juga berdampak atas beragam tindakan
pemerintah tersebut, antara lain: pendapatan nasional, kesempatan kerja dan
atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi,
maupun neraca pembayaran internasional.
Ruang
lingkup kajian ekonomi makro adalah usaha masyarakat dan pemerintah dalam
mengelola faktor produksi secara efisien. Landasan kajian ekonomi makro adalah
teori Keynes Ekonomi makro memusatkan perhatian pada usaha masyarakat sebagai
satu kesatuan untuk melakukan efisiensi dalam menggunakan faktor-faktor
produksi yang tersedia.
2. Ekonomi
Mikro
Ekonomi
Makro, mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya
perusahaan, rumah tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai
keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas
barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada
gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.
Ruang
lingkup kajian ekonomi mikro adalah produsen dan konsumen. Tradisi berlandaskan
teori Adam Smith. Ekonomi mikro dengan demikian memiliki ruang lingkup pada
produsen dan konsumen. Produsen dan konsumen tersebut dalam dunia ekonomi yang
nyata adalah individu-individu pada rumah tangga keluarga, masyarakat, atau
perusahaan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://sellypermata83.blogspot.com/2013/03/ekonomi-makro-dan-mikro.html
http://ayuastari3021111056.blogspot.com/2013/03/ekonomi-makro-dan-mikro_21.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar