BAB I
PeNDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Sistem
pencernaan manusia adalah proses perubahan atau pemecahan zat makanan dari
molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim
dan organ-organ pencernaan. Sistem pencernaan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu
:
1. Pencernaan
mekanis
Yaitu
pencernaan makanan secara fisik, mengubah bentuk kasar menjadi halus, seperti
mengunyah, menggiling, mengaduk, menekan maupun melumatkan.
2. Pencernaan
kimiawi atau enzimatis Yaitu pengubahan zat makanan dengan bantuan enzim
pencernaan.
3. Pencernaan
biologis Yaitu pencernaan yang memanfaatkan kerjasama yang menguntungkan dengan
mikroba.
Sedangkan
menurut tempat terjadinya, pencernaan dibagi menjadi dua, yaitu :
1.
Pencernaan intrasel, yaitu pencernaan
yang terjadi di dalam sel
2.
Pencernaan ekstrasel, yaitu pencernaan
yang terjadi di luar sel atau melalui
saluran pencernaan
Di dalam usus kita, terdapat dua golongan bakteri yaitu
bakteri menguntungkan dan bakteri merugikan. Agar tetap sehat, jumlah
bakteri menguntungkan harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan jumlahnya.
Caranya, dengan mengkonsumsi bahan makanan yang mendukung tumbuh kembang
bakteri tersebut. Bahan makanan ini lazim dinamakan prebiotik; bakteri
menguntungkan sendiri disebut probiotik. Selain menekan pertumbuhan bakteri
berbahaya, keberadaan bakteri menguntungkan ternyata mempunyai manfaat penting
lain yaitu menyeimbangkan sistim kekebalan tubuh dan menekan risiko menderita
alergi. Prebiotik adalah makanan yang tidak dicerna di dalam usus yang dapat
meningkatkan pertumbuhan bakteri tertentu di usus besar dan bisa memberi
manfaat bagi tubuh. ( Moh Hanafi MBBS, dr,Ms )
Prebiotik didefinisikan sebagai ingredien yang tidak
dapat dicerna yang meng-hasilkan pengaruh menguntungkan terhadap inang dengan
cara menstimulir secara selektif pertumbuhan satu atau lebih sejumlah mikroba
terbatas pada saluran pencernaan sehingga dapat meningkatkan kesehatan inang.
Probiotik adalah bakteri eksogen (dari luar tubuh) yang
diberikan per oral, dan dapat meningkatkan kesehatan tubuh. ( Moh Hanafi MBBS,
dr,Ms ) Probiotik atau dikenal dengan mikroorganisme “baik” adalah preparat yang
terdiri dari mikroba hidup yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia atau hewan
secara oral. Mikroba hidup itu diharapkan mampu memberikan pengaruh positif
terhadap kesehatan manusia atau hewan dengan cara memperbaiki sifat-sifat yang
dimiliki mikroba alami yang tinggal di dalam tubuh manusia atau hewan tersebut.
B. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang diatas kami rumuskan item masalah yang akan dibahas pada
penulisan makalah ini, yaitu :
1. Sistem
pencernaan pada manusia !
2. Proses
penelanan makanan !
3. Jelaskan apa trend dan issue penggunaan prebiotik dan
probiotik !
4. Makanan apa saja yang mengandung prebiotik dan probiotik
!
5. Bagaimana mekanisme kerja prebiotik dan probiotik
tersebut !
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk
mengetahui definisi dari sistem pencernaan
2. Untuk
mengetahui fungsi dari sistem pencernaan
3. Untuk
mengetahui anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
4. Untuk
mengetahui mnfaat dari organ-organ sistem pencernaan
5. Untuk
Mengetahui apa trend dan
issue penggunaan prebiotik dan probiotik
6. Untuk
Mengetahui Makanan apa saja
yang mengandung prebiotik dan probiotik !
7. Untuk
Mengetahui Bagaimana mekanisme
kerja prebiotik dan probiotik tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
MULUT/CAVUM ORIS
Terjadi
pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Pada bagian dalam mulut terdapat gigi, lidah,
dan kelenjar ludah.
a.
Gigi /Dens
Merupakan
alat pencernaan yang bertugas secara mekanik. Terdapat 4 jenis gigi yaitu gigi
taring (dens caninus) berfungsi untuk merobek/mencabik makanan. Gigi seri (densinscisivus)
berfungsi untuk memotong makanan. Gigi geraham depan (denspremolare) dan
geraham belakang (dens molare) yang keduanya berfungsi untuk menghaluskan
makanan.
b.
Lidah/Lingua
Merupakan
organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot. Permukaannya kaya akan
papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak mengandung kuncup pengecap. Berfungsi
untu:
1.
Pengaduk makanan.
2.
Membantu proses penelanan makanan.
3.
Sebagai alat/organ pengecap.
4.
Membantu membersihkan rongga mulut.
5.
Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap.
6.
Terbagi menjadi beberapa daerah rasa
antara lain asin, manis, asam dan pahit.
c.
Kelenjar Ludah/Glandula Salivales
Menghasilkan
air liur/air ludah/saliva yang bersifat pekat dan licin. Saliva ini banyak
mengandung lendir atau musin dan enzim ptyalin/amylase. Enzim ptialin memiliki
pH sekitar 6,8 – 7,0 dengan suhu 37o C.
Fungsi air liur/saliva
:
1.
Mempermudah proses penelanan dan
pencernaan makanan
2.
Melindungi selaput mulut
3.
Mencerna makanan secara kimiawi.
B.
FARING
Faring
merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan kerongkongan atau
esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk kerongkongan melalui proses
deglutisi melewati faring.
C.
KERONGKONGAN (ESOPHAGUS)
Esophagus
[berasal dari bahasa Yunani: οiσω (dibaca: oeso) yang berarti membawa dan
έφαγον (dibaca: phagus) yang berarti memakan] atau kerongkongan adalah tabung
(tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari
bagian mulut ke dalam lambung atau ventrikulus dengan panjang sekitar 20 – 25
cm. Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik . Dinding
kerongkongan atau esophagus ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
a.
Tunika mukosa : menghasilkan
mucus/lender
b.
Tunika submukosa : terdapat jaringan
ikat kolagen dan elastis, ujung kapiler darah, dan ujung saraf
c.
Tunika muskularis : mengandung otot
polos dan jaringan ikat
Gerakan
Peristaltik Pada Kerongkongan
Gerakan
menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan gerakan
peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran pencernaan (kaya
akan otot polos) yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak meremas-remas
makanan dalam bentuk bolus dan akan mendorong lobus menuju ke lambung. Waktu
yang diperlukan lobus dari kerongkongan menuju ke lambung adalah 6 detik
D.
LAMBUNG/VENTRIKULUS

Lambung
atau ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terletak di rongga perut
agak ke kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu :
a.
Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)
b.
Lapisan Berotot, yang terdiri dari :
c. Lapisan
Submukosa.
d.
Lapisan Mukosa.
Mucosa
ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim,
asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk
memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume
getah lambung yang dapat dikeluarkan.
Fungsi ventriculus yaitu
:
a.
Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 –
5 jam.
b.
Mengaduk makanan (dengan gerakan
meremas).
c. Mencerna
makanan dengan bantuan enzim.
d. Menerima
makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek
e. Makanan
dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan
untuk dicernakan oleh usus.
f. Susu
dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g.
Pencernaan lemak dimulai di dalam
lambung.
h.
Faktor antianemia dibentuk.
i.
Khime, yaitu isi lambung yang cair
disalurkan masuk duodenum.
Enzim yang dihasilkan :
a. HCl/asam
chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel parietal (parietal cell) yang
fungsinya antara lain :
1. Merangsang
keluarnya seketin.
2. Mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan,
yaitu membunuh kuman-kuman
4. Merangsang
keluar hormon kolesistokinin yang merangsang empedu mengeluarkan getahnya.
5. Renin
berfungsi untuk mengendapkan kasein (protein susu). Kasein akan diubah oleh
pepsin menjadi pepton.
b. Pepsinogen
[dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif bila dalam bentuk pepsin.
Pepsin berfungsi untuk mencerna protein menjadi pepton dan proteosa
c. Lipase
berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
d. Hormone
gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.
e. Lendir/musin
berfungsi melindungi sel-sel di permukaan lambung terhadap kerusakan akibat
kerja dari HCl. Dihasilkan oleh sel Goblet (goblet cell)
E.
USUS HALUS (INTESTINUM TENUE)
Merupakan
saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
a. Duodenum/usus
dua belas jari merupakan usus halus yang berbatasan dengan ventriculus. Terjadi
proses oemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25 cm/0,25 m
b. Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang
berbatasan langsung dengan duodenum dan ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan
dan pencernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m.
c.
Ileum/usus penyerapan merupakan usus
halus yang berbatasan dengan jejunum dan intestinum crassum. Disinilah terjadi
penyerapan sari-sari makanan. Panjangnya sekitar 1 m.

Tabel
Absorbsi Dalam Usus Halus
Fungsi utama usus halus
adalah:
a.
Menerima zat-zat makanan yang mudah
dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe
b.
Menyerap protein dalam bentuk asam amino
c.
Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi
lemak
Kelenjar atau enzim
didalam usus halus :
§ Enterokinase
untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
§ Eripsin
menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
§ Laktase
mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
§ Maltase
mengubah maltosa menjadi glukosa.
§ Disakarase
mengubah disakarida menjadi monosakarida
§ Peptidase
mengubah polipeptida menjadi asam amin
§ Lipase
mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
§ Sukrase
mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
F.
KELENJAR PANKREAS
Terletak
dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duodenum dan
limpa. Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm.
Kelenjar pancreas
menghasilkan :
a. Hormon
insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula dalam darah.
b. Berfungsi
untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung enzim. Enzim tersebut
yaitu :
§ Amylopsin/amylase
pancreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltose.
§ Steapsin/lipase
pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol.
§ Tripsinogen
dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin. Tripsin berfungsi
untuk memecahkan pepton menjadi asam amino.
§ Karbohidrase
pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida. Disakarida yang
penting adalah maltase, sukrase, lactase.
§ Garam
NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan keasamaan kim/chyme
yang keluar dari ventriculus.
G.
HATI (HEPAR)
Hepar
Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 2
kg dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di
bawak sekat rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung
dalam kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5
liter cairan empedu.
Kandungan Empedu :
a.
Garam kholat yang berfungsi :
§ Mengaktifkan
lipase pancreas
§ Menurunkan
tekanan permukaan butir-butir lemak
sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan
§ Bersenyawa
dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam air dan mudah
diserap.
b.
Natrium karbonat berfungsi mengatur
keasaman empedu sehingga membuat pH empedu menjadi 7, 1 – 8,5.
c.
Kolesterol merupakan lemak netral yang
memiliki daya larut sangat kecil dalam air. Merupakan prekusor dari aktivitas
steroid seperti vitamin dan hormone. Empedu menghasilkan Zat warna empedu
(bilirubin dan biliverdin), Garam empedu.
Fungsi empedu :
§ Untuk
mengemulsikan/memecahkan lemak.
§ Membunuh
kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.
Hepar berfungsi :
ü Menghasilkan
cairan empedu.
ü Menawarkan
racun.
ü Menyimpan
gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
ü Mengubah
provitamin A menjadi vitamin A.
ü Menjaga
keseimbangan zat makanan dalam darah.
ü Mengubah
kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh
H.
USUS BESAR (INTESTINUM MAYOR)
usus
besar/duodenum Merupakan saluran panjang dengan permukaan dinding yang
mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan terusan dari usus halus.
Panjang usus besar ± l½ m dengan lebar 5 - 6cm.
Bagian-Bagian Usus
Besar, Yaitu :
a. Caecum/sekum
merupakan pertemuan antara usus halus dan usus besar. Pada bagian ujung sekum
terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing (appendiks) dengan panjang 6
cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai
mesentenium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih
hidup.
b.
Usus Buntu (appendiks)
Usus
buntu (Bahasa Latin: caecus yang berarti buta) dalam istilah anatomi adalah
suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak
dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis
reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora
eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan
oleh umbai cacing
c.
Colon/kolon/usus tebal merupakan
bagian yang lebih tebal dan menyempit dengan banyak tonjolan pada bagian
pemukaannya

Panjang
kolon asendens yaitu 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke
atas dan ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini
disebut fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon transversum.

Panjang
kolon transversum yaitu 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon
desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan
sebelah kin terdapat Fleksura Lienalis.

Panjangnya
± 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan
Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.

Merupakan
lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri
bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
I.
ANUS/LUBANG PELEPASAN
Merupakan
lubang pada ujung saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia
luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis. Di anus, terjadi proses perjalanan
terakhir dari feces yang telah dibentuk di colon. Proses pengeluaran feces
melalui anus disebut defekasi.
Dinding anus diperkuat
oleh 3 spinter:
1.
Bekerja tidak menurut kehendak.àa. Spinter Ani internus
2.
Bekerja juga tidak menurut kehendak.àb. Spinter Levator Ani
3.
Bekerja menurut kehendak.àc. Spinter Ani Eksternus
TREND/ISSUE PADA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
1. Jelaskan apa trend dan issue penggunaan prebiotik dan
probiotik yang anda ketahui !
Contoh trend issue pemberian prebiotik dan probiotik
dalam pengobatan dan pencegahan diare :
Penelitian di Pakistan dan Thailand membuktikan,
Lactobacillus GG dapat mengurangi jumlah pasien yang mengalami diare persisten.
Pemberian Lactobacillus GG mampu memendekkan durasi diare dari 3,5 hari menjadi
2,5 hari pada anak yang dirawat di rumah. Konsentrasi serum antibodi IgA untuk
melawan rotavirus meningkat secara signifikan apada anak yang diberi probiotik
Di Vietnam dilakukan uji komunitas untuk melihat efek
probiotik dalam mencegah diare apada anak di bawah usia tiga tahun. Pemberian
susu kedelai yang difermentasi dengan Lactobacillus bulgaricus, Steptococcus
thermophilus, dan Bifidobacterium dapat menurunkan kejadian diare pada anak
pedesaan Vietnam.
2. Makanan apa saja yang mengandung prebiotik dan probiotik
!
a. Makanan-makanan yang mengandung prebiotik secara alami
didapat dari yaitu antara lain :
1. ASI dalam bentuk human milk oligosaccharide yang hanya
<5% dicerna di usus (Gnoth, 2000)
2. Secara alami karbohidrat yang mengandung
fructooligosaccharides terdapat dalam berbagai sayur dan buah misalnya onion,
asparagus, chicory (mengandung inulin), pisang, dan artichoke (Gibson, 1998)
3. Produk olahan kacang kedelai yaitu tempe, tahu dan tauco
4. Selain yang alami, prebiotik juga sering ditambahkan pada
susu formula.
Contoh yang beredar di pasaran adalah frutooligosakarida
(FOS) terdapat dalam berbagai sayur dan buah misalnya onion, asparagus, chicory
(mengandung inulin), pisang, dan artichoke dan galaktooligosakarida
(GOS). Keduanya dianggap berperan terhadap pertumbuhan bifidobakteria, salah
satu jenis bakteri menguntungkan. Selain FOS dan GOS, ada beberapa bahan lain
yang termasuk golongan prebiotik, misalnya inulin, laktulosa,
transgalaktooligosakarida (TOS), isomaltooligosakarida (ISO), dan
soyaoligosakarida (SOS). Inulin dan FOS juga digunakan untuk menggantikan
lemak atau gula dan mengurangi kalori makanan seperti es krim, susu,
manisan-manisan dan kue, karena mengandung kalori yang rendah dibandingkan
karbohidrat dan tidak dicerna dari mulut sampai usus halus. .Enersi yang
dihasilkan 1,5 kkal/gram.
5. Dalam tepung beras, tepung gandum, tepung jagung dan
tepung yang terbuat dari pisang yang masih mentah ada bahan yang namanya
resistant starches(RS) dan berfungsi sebagai prebiotik. Biskuit yang terbuat
dari tepung jagung dan tepung pisang muda (mentah) mengandung RS
lebih banyak dari yang terbuat dari tepung gandum ( Moh Hanafi MBBS, dr,Ms )
b.
Makanan
yang mengandung probiotik antara lain :
1. Yogurt (susu fermentasi)
2. Butter milk
3. Kefir
4. Tempe
5. Miso
6. Asinan kubis
7. Brewer’s Yeast
3. Bagaimana mekanisme kerja prebiotik dan probiotik
tersebut !
a. Mekanisme Kerja Prebiotik
Mikrobiota pada kolon manusia dapat memberikan manfaat
kesehatan pada host atau potensial patogen. Saat ini banyak dilakukan
penelitian untuk memanipulasi komposisi mikrobiota kolon dalam upaya memperoleh
aspek potensial yang menguntungkan untuk host. Pendekatan melalui prebiotik,
suatu komponen yang tidak hidup dari makanan (non-viable food components) yang
secara spesifik difermentasi di kolon oleh bakteri probiotik misalnya
Lactobacilli, Bifidobakteria. Sebenarnya setiap food ingredient yang masuk
kedalam usus besar adalah kandidat prebiotik, namun demikian untuk efektivitas,
selektivitas fermentasi adalah sangat esensial. Bahan yang mendapat banyak
diperhatikan dan sukses dipakai adalah non digestible oligosaccharide yang
termasuk dalam klasifikasi tersebut adalah fructosa, xylosa, soya,
galactosa, glukosa, dan mannosa.
b. Mekanisme Kerja Probiotik
Mekanisme kerja dari probiotik masih banyak yang
kontroversi, tetapi beberapa mekanisme berikut penting untuk menjadi bahan
pertimbangan, antara lain adalah:
1.
Melekat
/ Menempel Dan Berkolonisasi Dalam Saluran Pencernaan.
Kemampuan probiotika untuk bertahan hidup dalam saluran
pencernaan dan menempel pada sel-sel usus adalah sesuatu yang diinginkan. Hal
ini merupakan tahap pertama untuk berkolonisasi, dan selanjutnya dapat
dimodifikasi untuk sistem imunisasi/ kekebalan hewan inang. Kemampuan menempel
yang kuat pada sel-sel usus ini akan menyebabkan mikroba-mikroba probiotika
berkembang dengan baik dan mikrobamikroba (McNaught and MacFie, 2000).
2.
Berkompetisi
terhadap makanan dan memproduksi zat anti mikrobial
Mikroba probiotika menghambat organisme patogenik dengan
berkompetisi untuk mendapatkan sejumlah substrat bahan makanan untuk
difermentasi. Substrat bahan makanan tersebut diperlukan agar mikroba
probiotika dapat berkembang dengan baik. Substrat bahan makanan yang mendukung
perkembangan mikroba probiotika dalam salauran pencernaan disebut “prebiotik”
(Patterson and Burkholder, 2003). Prebiotik ini adalah terdiri dari bahan-bahan
makanan yang pada umumnya banyak mengandung serat.
3.
Menstimulasi
Mukosa Dan Meningkatkan Sistem Kekebalan
Mikroorganisme probiotika mampu mengatur beberapa aspek dari sistem
kekebalan Kemampuan mikroba probiotika mengeluarkan toksin yang
mereduksi / menghambat perkembangan mikroba-mikroba patogen dalam saluran
pencernaan, merupakan suatu kondisi yang dapat meningkatkan kekebalan hewan
inang.
4.
Apa
implikasi keperawatan dari kasus diatas ?
a. Sebagai educator
b. Sebagai peneliti
Ñ Membuat penelitian mengenai keefektivan pemberian
prebiotik pada penanganan GE.
Ñ Penelitian mengenai produk makanan yang mengandung
prebiotik ataupun probiotik yang dapat meningkatkan kulitas kesehatan.
c. Sebagai Care giver
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari
pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan pada manusia
adalah merupakan proses perubahan atau pemecahan zat makanan dari molekul
kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim dan
organ-ogran pencernaan. Proses pencernaan makanan yang terjadi dalam tubuh
dibantu dengan enzim untuk mempercepat proses. Enzim ini dihasilkan oleh
organ–organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna
oleh tubuh. Organ-organ pada sistem pencernaan yaitu terdiri dari :
a.
Mulut (oris)
b.
Tekak (faring)
c.
Kerongkongan (esophagus)
d.
Lambung (ventrikulus)
e.
Usus halus (intestinum minor)
a. Usus
dua belas jari (duodenum)
b. Usus
kosong (jejunum)
c. Usus
penyerapan (ileum)
f.
Kelenjar Pankreas
g.
Hati (Hepar)
h.
Usus besar (intestinum mayor)
a. Seikum
b. Kolon
asendens
c. Kolon
transversum
d. Kolon
desendens
e. Kolon
sigmoid
f. Rectum
g. Anus
B.
SARAN
Dengan
mengetahui sistem-sistem yang ada pada tubuh manusia ini, kita mengharapkan
para pembaca maupun teman-teman yang lain dapat mengenal lebih dekat
bagian-bagian dari keadaan tubuh kita. Mulai dari organ-organ yang menyusun
sistem tersebut, cara kerja suatu sistem pada tubuh kita, zat-zat atau enzim
yang membantu dalam proses sistem tersebut, penyakit yang dapat menyerang
sistem-sistem tersebut, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan suatu salah
satu sistem organ. Disini pula kita temukan pengetahuan dan wawasan yang baru
yang belum kita ketahui seluruhnya. Semoga makalah dengan judul “Sistem
Pencernaan pada Manusia” ini dapat menjadi sumber inspirasi teman-teman untuk
membuat makalah dengan tema yang sama. Mohon maaf apabila dalam penyusunan
makalah ini ada kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca maupun banyak
kekurangan pada makalah ini. Terima kasih
DAFTAR
PUSTAKA
Sherwood, Laura. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 2nd Ed. Buku EGC 2001:537-087.
Lee, JL. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. 6nd Ed. Buku EGC 2008.
Nurman, A. Penatalaksanaan Pankreatitis Akut. 2000. Diunduh dari http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files_12/Penatalaksanaan_Pankreatitis_Akut_128/.pdf/12/Penatalaksanaan_Pankreatitis_Akut_128.html, 21 juni 2008.
Farid, F. Hepar. November 2007. Diunduh dari
elenjar.html, 21 juni 2008
Medicastore. Pankreatitis akut. Juni 2008. Diunduh dari http://www.medicastore.com, 22 juni 2008.
Medicastore. Fisiologi Saluran Cerna. Diunduh dari http://www.medicastore.com, 22 juni 2008
Medicastore. Beberapa Gangguan Saluran Cerna. Diunduh dari http://www.medicastore.com, 22 juni 2008
Erawati. Nyeri Ulu hati. 2001. Diunduh dari http://www.sinarharapan.com, 22 juni 2008.
Gibson GR, 1998 : Dietary modulation of the human gut
microflora using prebiotics. Br J Nutr 80(4):S209-12.
Gnoth MJ, Kunz C, Kinne-Saffran E, Rudloff S, 2000 :
Human milk oligosaccharieds : Are minimally digested in vitro? J Nutr
130(12):3014-3020.
Salminen S, Bouly C, Boutron-Ruault MC, Cumming JH, Frank
A, Gibson GR, Isolauri E, Moreau MC, Roberfroid M, Rowland I, 1998 : Functional
food science gastrointestinal physiology and function. Br J Nutr Suppl
1:S147-71.
Moh Hanafi MBBS, dr,Ms, 1998 : Prevention of colon cancer
by pre- and probiotics : evidence from laboratory studies. Br J Nutr
80(4):S219-23.
Reddy BS, 1999 : Possible mechanism by which pro- and
prebiotics influence colon carcinogenesis and tumor growth. J Nutr 129 (7
Suppl):1478S-82S.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar