Sabtu, 10 November 2018

MAKALAH SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisG4Ff1P2DYss6kciuW_bCf87nyuUuOmF1c8dDXiX4pKXxS78dtNTgrHO-OWt7cQNbnnOtTr3dBtAKEf2ylrwE-ygILI_Fg0yAOHAxfEXpk86BViXMM6TYPslSMO7YHdHqd97W1L9pex0/s1600/gambar+6.5.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisG4Ff1P2DYss6kciuW_bCf87nyuUuOmF1c8dDXiX4pKXxS78dtNTgrHO-OWt7cQNbnnOtTr3dBtAKEf2ylrwE-ygILI_Fg0yAOHAxfEXpk86BViXMM6TYPslSMO7YHdHqd97W1L9pex0/s1600/gambar+6.5.jpg










BAB I
PeNDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Sistem pencernaan manusia adalah proses perubahan atau pemecahan zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Sistem pencernaan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1.      Pencernaan mekanis
Yaitu pencernaan makanan secara fisik, mengubah bentuk kasar menjadi halus, seperti mengunyah, menggiling, mengaduk, menekan maupun melumatkan.
2.      Pencernaan kimiawi atau enzimatis Yaitu pengubahan zat makanan dengan bantuan enzim pencernaan.
3.      Pencernaan biologis Yaitu pencernaan yang memanfaatkan kerjasama yang menguntungkan dengan mikroba.
Sedangkan menurut tempat terjadinya, pencernaan dibagi menjadi dua, yaitu :
1.          Pencernaan intrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di dalam sel
2.          Pencernaan ekstrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di luar sel atau  melalui saluran pencernaan
Di dalam usus kita, terdapat dua golongan bakteri yaitu bakteri menguntungkan dan bakteri merugikan. Agar tetap sehat, jumlah bakteri menguntungkan harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan jumlahnya. Caranya, dengan mengkonsumsi bahan makanan yang mendukung tumbuh kembang bakteri tersebut. Bahan makanan ini lazim dinamakan prebiotik; bakteri menguntungkan sendiri disebut probiotik. Selain menekan pertumbuhan bakteri berbahaya, keberadaan bakteri menguntungkan ternyata mempunyai manfaat penting lain yaitu menyeimbangkan sistim kekebalan tubuh dan menekan risiko menderita alergi. Prebiotik adalah makanan yang tidak dicerna di dalam usus yang dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri tertentu di usus besar dan bisa memberi manfaat bagi tubuh. ( Moh Hanafi MBBS, dr,Ms )
Prebiotik didefinisikan sebagai ingredien yang tidak dapat dicerna yang meng-hasilkan pengaruh menguntungkan terhadap inang dengan cara menstimulir secara selektif pertumbuhan satu atau lebih sejumlah mikroba terbatas pada saluran pencernaan sehingga dapat meningkatkan kesehatan inang.
Probiotik adalah bakteri eksogen (dari luar tubuh) yang diberikan per oral, dan dapat meningkatkan kesehatan tubuh. ( Moh Hanafi MBBS, dr,Ms ) Probiotik atau dikenal dengan mikroorganisme “baik” adalah preparat yang terdiri dari mikroba hidup yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia atau hewan secara oral. Mikroba hidup itu diharapkan mampu memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan manusia atau hewan dengan cara memperbaiki sifat-sifat yang dimiliki mikroba alami yang tinggal di dalam tubuh manusia atau hewan tersebut.

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas kami rumuskan item masalah yang akan dibahas pada penulisan makalah ini, yaitu :
1.      Sistem pencernaan pada manusia !
2.      Proses penelanan makanan !
3.      Jelaskan apa trend dan issue penggunaan prebiotik dan probiotik !
4.      Makanan apa saja yang mengandung prebiotik dan probiotik !
5.      Bagaimana mekanisme kerja prebiotik dan probiotik tersebut !

C.    TUJUAN  PENULISAN
1.      Untuk mengetahui definisi dari sistem pencernaan
2.      Untuk mengetahui fungsi dari sistem pencernaan
3.      Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
4.      Untuk mengetahui mnfaat dari organ-organ sistem pencernaan
5.      Untuk Mengetahui apa trend dan issue penggunaan prebiotik dan probiotik
6.      Untuk Mengetahui Makanan apa saja yang mengandung prebiotik dan probiotik !
7.      Untuk Mengetahui Bagaimana mekanisme kerja prebiotik dan probiotik tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    MULUT/CAVUM ORIS
Terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Pada bagian dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
a.      Gigi /Dens
Merupakan alat pencernaan yang bertugas secara mekanik. Terdapat 4 jenis gigi yaitu gigi taring (dens caninus) berfungsi untuk merobek/mencabik makanan. Gigi seri (densinscisivus) berfungsi untuk memotong makanan. Gigi geraham depan (denspremolare) dan geraham belakang (dens molare) yang keduanya berfungsi untuk menghaluskan makanan.
b.      Lidah/Lingua
Merupakan organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot. Permukaannya kaya akan papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak mengandung kuncup pengecap. Berfungsi untu:
1.        Pengaduk makanan.
2.        Membantu proses penelanan makanan.
3.        Sebagai alat/organ pengecap.
4.        Membantu membersihkan rongga mulut.
5.        Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap.
6.        Terbagi menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin, manis, asam dan pahit.

c.       Kelenjar Ludah/Glandula Salivales
Menghasilkan air liur/air ludah/saliva yang bersifat pekat dan licin. Saliva ini banyak mengandung lendir atau musin dan enzim ptyalin/amylase. Enzim ptialin memiliki pH sekitar 6,8 – 7,0 dengan suhu 37o C.


Fungsi air liur/saliva :
1.      Mempermudah proses penelanan dan pencernaan makanan
2.      Melindungi selaput mulut
3.      Mencerna makanan secara kimiawi.

B.     FARING
Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan kerongkongan atau esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk kerongkongan melalui proses deglutisi melewati faring.
C.    KERONGKONGAN (ESOPHAGUS)
Esophagus [berasal dari bahasa Yunani: οiσω (dibaca: oeso) yang berarti membawa dan έφαγον (dibaca: phagus) yang berarti memakan] atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung atau ventrikulus dengan panjang sekitar 20 – 25 cm. Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik . Dinding kerongkongan atau esophagus ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
a.       Tunika mukosa : menghasilkan mucus/lender
b.      Tunika submukosa : terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung kapiler darah, dan ujung saraf
c.       Tunika muskularis : mengandung otot polos dan jaringan ikat

Gerakan Peristaltik Pada Kerongkongan
Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan gerakan peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran pencernaan (kaya akan otot polos) yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak meremas-remas makanan dalam bentuk bolus dan akan mendorong lobus menuju ke lambung. Waktu yang diperlukan lobus dari kerongkongan menuju ke lambung adalah 6 detik
D.    LAMBUNG/VENTRIKULUS

http://learningjust4u.files.wordpress.com/2011/10/stomach.jpgBagian Lambung
Lambung atau ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terletak di rongga perut agak ke kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu :
a.        Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)
b.      Lapisan Berotot, yang terdiri dari :
c.       Lapisan Submukosa.
d.      Lapisan Mukosa.

Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.
Fungsi ventriculus yaitu :
a.       Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 – 5 jam.
b.      Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).
c.       Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
d.      Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek
e.       Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
f.       Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g.      Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
h.      Faktor antianemia dibentuk.
i.        Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.
Enzim yang dihasilkan :
a.      HCl/asam chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel parietal (parietal cell) yang fungsinya antara lain :
1.      Merangsang keluarnya seketin.
2.      Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein.
3.      Desinfektan, yaitu membunuh kuman-kuman
4.      Merangsang keluar hormon kolesistokinin yang merangsang empedu mengeluarkan getahnya.
5.      Renin berfungsi untuk mengendapkan kasein (protein susu). Kasein akan diubah oleh pepsin menjadi pepton.
b.      Pepsinogen [dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif bila dalam bentuk pepsin. Pepsin berfungsi untuk mencerna protein menjadi pepton dan proteosa
c.       Lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
d.      Hormone gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.
e.       Lendir/musin berfungsi melindungi sel-sel di permukaan lambung terhadap kerusakan akibat kerja dari HCl. Dihasilkan oleh sel Goblet (goblet cell)

E.     USUS HALUS (INTESTINUM TENUE)
Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
a.       Duodenum/usus dua belas jari merupakan usus halus yang berbatasan dengan ventriculus. Terjadi proses oemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25 cm/0,25 m
b.       Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan duodenum dan ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m.
c.       Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum dan intestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari makanan. Panjangnya sekitar 1 m.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf_NKm36j7vZuoZMtepXx2yg7go7EOcAKgINK0WXZdZTr3xFhP_O6AV1EGwU4UfEEfViOXR_ePS27iy04FhYlW9s2hrBuNhSESD6EEUVH9yamzVEIalSMyolfdvSljQtldi4TVCoFM0l_7/s1600/untitled6.bmp
Tabel Absorbsi Dalam Usus Halus
Fungsi utama usus halus adalah:
a.       Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe
b.      Menyerap protein dalam bentuk asam amino
c.       Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak
Kelenjar atau enzim didalam usus halus :
§  Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
§  Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
§  Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
§  Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.
§  Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida
§  Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amin
§  Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
§  Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.

F.     KELENJAR PANKREAS
Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duodenum dan limpa. Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm.
Kelenjar pancreas menghasilkan :
a.       Hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula dalam darah.
b.      Berfungsi untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung enzim. Enzim tersebut yaitu :
§  Amylopsin/amylase pancreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltose.
§  Steapsin/lipase pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol.
§  Tripsinogen dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin. Tripsin berfungsi untuk memecahkan pepton menjadi asam amino.
§  Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida. Disakarida yang penting adalah maltase, sukrase, lactase.
§  Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan keasamaan kim/chyme yang keluar dari ventriculus.


G.    HATI (HEPAR)
Hepar Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawak sekat rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.
Kandungan Empedu :
a.       Garam kholat yang berfungsi :
§  Mengaktifkan lipase pancreas
§  Menurunkan tekanan permukaan butir-butir  lemak sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan
§  Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam air dan mudah diserap.
b.      Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga membuat pH empedu menjadi 7, 1 – 8,5.
c.       Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil dalam air. Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormone. Empedu menghasilkan Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin), Garam empedu.
Fungsi empedu :
§  Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
§  Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.
Hepar berfungsi :
ü  Menghasilkan cairan empedu.
ü  Menawarkan racun.
ü  Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
ü  Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
ü  Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
ü  Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh

H.    USUS BESAR (INTESTINUM MAYOR)
usus besar/duodenum Merupakan saluran panjang dengan permukaan dinding yang mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan terusan dari usus halus. Panjang usus besar ± l½ m dengan lebar 5 - 6cm.
Bagian-Bagian Usus Besar, Yaitu :
a.      Caecum/sekum merupakan pertemuan antara usus halus dan usus besar. Pada bagian ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing (appendiks) dengan panjang 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup.
b.      Usus Buntu (appendiks)
Usus buntu (Bahasa Latin: caecus yang berarti buta) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing
c.       Colon/kolon/usus tebal merupakan bagian yang lebih tebal dan menyempit dengan banyak tonjolan pada bagian pemukaannya
*      Kolon Asendens
Panjang kolon asendens yaitu 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dan ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
*      Kolon Transversum
Panjang kolon transversum yaitu 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin terdapat Fleksura Lienalis.


*      Kolon Descendens
Panjangnya ± 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
*      Kolon Sigmoid.
Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
I.       ANUS/LUBANG PELEPASAN
Merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis. Di anus, terjadi proses perjalanan terakhir dari feces yang telah dibentuk di colon. Proses pengeluaran feces melalui anus disebut defekasi.
Dinding anus diperkuat oleh 3 spinter:
1.      Bekerja tidak menurut kehendak.àa.    Spinter Ani internus
2.      Bekerja juga tidak menurut kehendak.àb.    Spinter Levator Ani
3.      Bekerja menurut kehendak.àc.    Spinter Ani Eksternus

TREND/ISSUE PADA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
1.      Jelaskan apa trend dan issue penggunaan prebiotik dan probiotik yang anda ketahui !
Contoh trend issue pemberian prebiotik dan probiotik dalam pengobatan dan pencegahan diare :
Penelitian di Pakistan dan Thailand membuktikan, Lactobacillus GG dapat mengurangi jumlah pasien yang mengalami diare persisten. Pemberian Lactobacillus GG mampu memendekkan durasi diare dari 3,5 hari menjadi 2,5 hari pada anak yang dirawat di rumah. Konsentrasi serum antibodi IgA untuk melawan rotavirus meningkat secara signifikan apada anak yang diberi probiotik
Di Vietnam dilakukan uji komunitas untuk melihat efek probiotik dalam mencegah diare apada anak di bawah usia tiga tahun. Pemberian susu kedelai yang difermentasi dengan Lactobacillus bulgaricus, Steptococcus thermophilus, dan Bifidobacterium dapat menurunkan kejadian diare pada anak pedesaan Vietnam.
2.      Makanan apa saja yang mengandung prebiotik dan probiotik !
a.       Makanan-makanan yang mengandung prebiotik secara alami didapat dari yaitu antara lain :
1.      ASI dalam bentuk human milk oligosaccharide yang hanya <5% dicerna di usus (Gnoth, 2000)
2.      Secara alami karbohidrat yang mengandung fructooligosaccharides terdapat dalam berbagai sayur dan buah misalnya onion, asparagus, chicory (mengandung inulin), pisang, dan artichoke (Gibson, 1998)
3.      Produk olahan kacang kedelai yaitu tempe, tahu dan tauco
4.      Selain yang alami, prebiotik juga sering ditambahkan pada susu formula.
Contoh yang beredar di pasaran adalah frutooligosakarida (FOS) terdapat dalam berbagai sayur dan buah misalnya onion, asparagus, chicory (mengandung inulin), pisang, dan artichoke  dan galaktooligosakarida (GOS). Keduanya dianggap berperan terhadap pertumbuhan bifidobakteria, salah satu jenis bakteri menguntungkan. Selain FOS dan GOS, ada beberapa bahan lain yang termasuk golongan prebiotik, misalnya inulin, laktulosa, transgalaktooligosakarida (TOS), isomaltooligosakarida (ISO), dan soyaoligosakarida (SOS).  Inulin dan FOS juga digunakan untuk menggantikan lemak atau gula dan mengurangi kalori makanan seperti es krim, susu, manisan-manisan dan kue, karena mengandung kalori yang rendah dibandingkan karbohidrat dan tidak dicerna dari mulut sampai usus halus. .Enersi yang dihasilkan 1,5 kkal/gram.
5.      Dalam tepung beras, tepung gandum, tepung jagung dan tepung yang terbuat dari pisang yang masih mentah ada bahan yang namanya resistant starches(RS) dan berfungsi sebagai prebiotik. Biskuit yang terbuat dari tepung jagung dan tepung pisang muda (mentah)  mengandung RS lebih banyak dari yang terbuat dari tepung gandum ( Moh Hanafi MBBS, dr,Ms )
b.      Makanan yang mengandung probiotik antara lain :
1.      Yogurt (susu fermentasi)
2.      Butter milk
3.      Kefir
4.      Tempe
5.      Miso
6.      Asinan kubis
7.      Brewer’s Yeast

3.      Bagaimana mekanisme kerja prebiotik dan probiotik tersebut !
a.      Mekanisme Kerja Prebiotik
Mikrobiota pada kolon manusia dapat memberikan manfaat kesehatan pada host atau potensial patogen. Saat ini banyak dilakukan penelitian untuk memanipulasi komposisi mikrobiota kolon dalam upaya memperoleh aspek potensial yang menguntungkan untuk host. Pendekatan melalui prebiotik, suatu komponen yang tidak hidup dari makanan (non-viable food components) yang secara spesifik difermentasi di kolon oleh bakteri probiotik misalnya Lactobacilli, Bifidobakteria. Sebenarnya setiap food ingredient yang masuk kedalam usus besar adalah kandidat prebiotik, namun demikian untuk efektivitas, selektivitas fermentasi adalah sangat esensial. Bahan yang mendapat banyak diperhatikan dan sukses dipakai adalah non digestible oligosaccharide yang termasuk dalam klasifikasi tersebut adalah fructosa, xylosa, soya, galactosa, glukosa, dan mannosa.
b.      Mekanisme Kerja Probiotik
Mekanisme kerja dari probiotik masih banyak yang kontroversi, tetapi beberapa mekanisme berikut penting untuk menjadi bahan pertimbangan, antara lain adalah:
1.      Melekat / Menempel Dan Berkolonisasi Dalam Saluran Pencernaan.
Kemampuan probiotika untuk bertahan hidup dalam saluran pencernaan dan menempel pada sel-sel usus adalah sesuatu yang diinginkan. Hal ini merupakan tahap pertama untuk berkolonisasi, dan selanjutnya dapat dimodifikasi untuk sistem imunisasi/ kekebalan hewan inang. Kemampuan menempel yang kuat pada sel-sel usus ini akan menyebabkan mikroba-mikroba probiotika berkembang dengan baik dan mikrobamikroba (McNaught and MacFie, 2000).

2.      Berkompetisi terhadap makanan dan memproduksi zat anti mikrobial
Mikroba probiotika menghambat organisme patogenik dengan berkompetisi untuk mendapatkan sejumlah  substrat bahan makanan untuk difermentasi. Substrat bahan makanan tersebut diperlukan agar mikroba probiotika dapat berkembang dengan baik. Substrat bahan makanan yang mendukung perkembangan mikroba probiotika dalam salauran pencernaan disebut “prebiotik” (Patterson and Burkholder, 2003). Prebiotik ini adalah terdiri dari bahan-bahan makanan yang pada umumnya banyak mengandung serat.

3.      Menstimulasi Mukosa Dan Meningkatkan Sistem Kekebalan 
Mikroorganisme probiotika mampu mengatur beberapa aspek dari sistem kekebalan  Kemampuan mikroba probiotika mengeluarkan toksin yang mereduksi / menghambat perkembangan mikroba-mikroba patogen dalam saluran pencernaan, merupakan suatu kondisi yang dapat meningkatkan kekebalan hewan inang.
4.      Apa implikasi keperawatan dari kasus diatas ?
a.      Sebagai educator
b.      Sebagai peneliti
Ñ       Membuat penelitian mengenai keefektivan pemberian prebiotik pada penanganan GE.
Ñ       Penelitian mengenai produk makanan yang mengandung prebiotik ataupun probiotik yang dapat meningkatkan kulitas kesehatan.
c.       Sebagai Care giver







BAB III
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan pada manusia adalah merupakan proses perubahan atau pemecahan zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-ogran pencernaan. Proses pencernaan makanan yang terjadi dalam tubuh dibantu dengan enzim untuk mempercepat proses. Enzim ini dihasilkan oleh organ–organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Organ-organ pada sistem pencernaan yaitu terdiri dari :
a.       Mulut (oris)
b.      Tekak (faring)
c.       Kerongkongan (esophagus)
d.      Lambung (ventrikulus)
e.       Usus halus (intestinum minor)
a.       Usus dua belas jari (duodenum)
b.      Usus kosong (jejunum)
c.       Usus penyerapan (ileum)
f.       Kelenjar Pankreas
g.      Hati (Hepar)
h.      Usus besar (intestinum mayor)
a.       Seikum
b.      Kolon asendens
c.       Kolon transversum
d.      Kolon desendens
e.       Kolon sigmoid
f.       Rectum
g.      Anus 


B.     SARAN
Dengan mengetahui sistem-sistem yang ada pada tubuh manusia ini, kita mengharapkan para pembaca maupun teman-teman yang lain dapat mengenal lebih dekat bagian-bagian dari keadaan tubuh kita. Mulai dari organ-organ yang menyusun sistem tersebut, cara kerja suatu sistem pada tubuh kita, zat-zat atau enzim yang membantu dalam proses sistem tersebut, penyakit yang dapat menyerang sistem-sistem tersebut, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan suatu salah satu sistem organ. Disini pula kita temukan pengetahuan dan wawasan yang baru yang belum kita ketahui seluruhnya. Semoga makalah dengan judul “Sistem Pencernaan pada Manusia” ini dapat menjadi sumber inspirasi teman-teman untuk membuat makalah dengan tema yang sama. Mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini ada kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca maupun banyak kekurangan pada makalah ini. Terima kasih














DAFTAR PUSTAKA
Sherwood, Laura. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 2nd Ed. Buku EGC 2001:537-087.
Lee, JL. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. 6nd Ed. Buku EGC 2008.
Nurman, A. Penatalaksanaan Pankreatitis Akut. 2000. Diunduh dari http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files_12/Penatalaksanaan_Pankreatitis_Akut_128/.pdf/12/Penatalaksanaan_Pankreatitis_Akut_128.html, 21 juni 2008.
Farid, F. Hepar. November 2007. Diunduh dari
 elenjar.html, 21 juni 2008
Medicastore. Pankreatitis akut. Juni 2008. Diunduh dari http://www.medicastore.com, 22 juni 2008.
Medicastore. Fisiologi Saluran Cerna. Diunduh dari http://www.medicastore.com, 22 juni 2008
Medicastore. Beberapa Gangguan Saluran Cerna. Diunduh dari http://www.medicastore.com, 22 juni 2008
Erawati. Nyeri Ulu hati. 2001. Diunduh dari http://www.sinarharapan.com, 22 juni 2008.
Gibson GR, 1998 : Dietary modulation of the human gut microflora using prebiotics. Br J Nutr 80(4):S209-12.
Gnoth MJ, Kunz C, Kinne-Saffran E, Rudloff S, 2000 : Human milk oligosaccharieds : Are minimally digested in vitro? J Nutr 130(12):3014-3020.
Salminen S, Bouly C, Boutron-Ruault MC, Cumming JH, Frank A, Gibson GR, Isolauri E, Moreau MC, Roberfroid M, Rowland I, 1998 : Functional food science gastrointestinal physiology and function. Br J Nutr Suppl 1:S147-71.
Moh Hanafi MBBS, dr,Ms, 1998 : Prevention of colon cancer by pre- and probiotics : evidence from laboratory studies. Br J Nutr 80(4):S219-23.
Reddy BS, 1999 : Possible mechanism by which pro- and prebiotics influence colon carcinogenesis and tumor growth. J Nutr 129 (7 Suppl):1478S-82S.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar